Malang, (10/2/25) – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., melakukan kunjungan ke UIN Maliki Malang. Beliau menegaskan pentingnya integrasi keilmuan dalam pendidikan Islam. Hal ini disampaikan beliau dalam acara Halaqoh Pusat Studi Pengembangan Pesantren & Kawasan (PSP2K) yang berlangsung di Kampus 3, Gedung Arrahim UIN Maliki Malang.

Menurut Prof. Nasaruddin, integrasi keilmuan tidak hanya sebatas mencantumkan hadits dalam teori akademik, tetapi juga harus diwujudkan dalam pemahaman dan penghayatan sehari-hari. “Jurusan sains harus memahami agama, dan jurusan agama harus memahami sains. Di situlah letak integrasi keilmuannya,” ujarnya. Dengan konsep ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pemahaman keilmuan yang lebih komprehensif serta mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa penggabungan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama dalam pembelajaran sangatlah penting. “Ilmu mengandalkan otak kiri, sedangkan ma’rifat menggunakan otak kanan. Kita harus memadukan keduanya untuk mencapai kesempurnaan dalam pendidikan Islam,” jelasnya. Dengan pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya dapat memahami ilmu secara lebih mendalam, tetapi juga mampu menganalisis permasalahan sosial dan kemasyarakatan dengan lebih baik.
Prof. Nasaruddin berharap integrasi keilmuan dapat menjadi strategi utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. “Kita harus terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan Islam agar dapat mewujudkan cita-cita menjadi umat yang terbaik,” pungkasnya.